Selasa, 08 Desember 2009

Gugun Korwil Cibunut Yang Berbakti Untuk Anak Asuh


Gugun Korwil Cibunut Yang Berbakti Untuk Anak Asuh
Cirebon Makin Mempesona, Dusun Cibunut Kelurahan Cirukem Kecamatan Garawangi Kab Kuningan terletak 20 km kearah timur kota Kuningan atau kurang lebih 75 km sebelah barat daya kota Cirebon yang merupakan salah satu lokasi Korwil (Koordinator Wilayah) pembinaan anak asuh Rumah Zakat Indonesia Cabang Cirebon dengan sejumlah 45 anak asuh yang tergabung dalam program Kembalikan Senyum Anak Bangsa (KSAB).

Kelurahan atau desa yang konon katanya menjadi target pemurtadan untuk dareah Kab Kuningan ini sangat terbatas fasilitas umum yang diakses oleh warganya untuk menimba pendidikan terlebih lagi pendidikan Islam. Dikelilingi bebukitan dan hutan jati serta transportasi yang mengandalkan mobil pick up praktis masyarakat Cibunut seperti tersekat dari perkembangan pesat dunia luar. Di kelurahan yang memiliki jumlah penduduk hanya 800 kepala keluarga dan mendapati satu-satunya sekolah formal swasta yang dikelola oleh “missionaris” yang bertujuan untuk mengikis aqidah generasi-generasi Islam di Cibunut, adapun sekolah Negeri yang terdekat harus ditempuh dengan waktu tidak sebentar.

Berangkat dari semangat untuk melihat warganya bisa mengenyam pendidikan yang memadai Maryadi Ginanjar (37) yang tercatat sebagai salah satu perangkat desa, dengan bermodalkan sepeda motor setiap bulannya harus rela pulang pergi menuju Rumah Zakat Indonesia Cabang Cirebon demi mendapatkan dana beasiswa yang diperuntukkan bagi 45 anak asuh yatim dan dhuafa yang saat ini terpaksa bersekolah di yayasan Yos Sudarso sekolah misionaris tersebut.

Gugun begitu ia akrab dipanggil, dengan dibantu oleh Nur dan Iqbal sebagai mentor mengaku sangat senang bisa membantu beberapa warganya yang punya semangat untuk terus bersekolah walaupun saat ini terpaksa mendapatkan pendidikan dari sekolah non Islam, mudah-mudahan dengan dukungan berupa dana beasiswa dari Rumah Zakat Indonesia Cab Cirebon bisa membentengi aqidah anak-anak dari kepentingan-kepentingan agama lain.
Menurut ayah dengan lima anak ini, setiap dua minggu sekali di Masjid Syiarul Islam, masjid satu-satunya di Kec. Garawangi tersebut aktivitas pembinaan 45 anak asuh KORWIL Cibunut dilakukan.

Masih menurut Gugun, ini adalah sebuah kebanggaan ketika setiap aktivitas yang saya lakukan adalah menjaga aqidah anak-anak Cibunut sebagai generasi muslim yang berilmu, karena kalau diukur dengan nilai uang saya harus menyewa ojek setiap kali harus ke Cirebon untuk mengambil beasiswa dengan menghabiskan Rp. 75. 000,- itu pun belum ditambah untuk makan, tetapi insya Allah biar Allah SWT yang memberikan balasan buat saya dan teman-teman KORWIL Cibunut yang membina anak-anak disini.

Kalau kedepannya, kami sangat berharap Rumah Zakat Indonesia bisa mendirikan sekolah gratis di sini (Kuningan, pen), ujar Gugun mengharap. Mudah-mudahan Rumah Zakat Indonesia melalui donator-donaturnya kedepannya bisa membantu lebih banyak lagi baik secara moril maupun materi dengan harapan generasi-generasi Islam saat ini tidak menjadi “sasaran tembak” orang-orang yang menginginkan mereka menjadi binaan-binaanya, tutur pria yang juga anak seorang kepala dusun.(zed)***

3 komentar:

lisa7sky mengatakan...

cibunut memang istimewa pak, alhamdulillah bisa bertemu dgn sosok pak gugun sehingga kita bisa banyak belajar. btw foto nya ga ada yg laen nya pak? ntar pak gugun liat shock lg he2

Unknown mengatakan...

Masyarakat Cibunut dari dulu hidup rukun berdampingan. Saya bangga dan salut terhadap mereka yang saling membantu dan gotong royong Satu sama lain, begitu besar toleransi yang terbangun diantara mereka,hal itu tercermin dari kegitan sosial bersama misalnya saling membantu dalam membangun rumah, dalam hajatan, membangun tempat peribatan,dll. Bahkan ketika ada orang meninggal dalam prosesi pemakaman dan dalam mendoakannya mereka bersama-sama saling membantu baik suka maupun duka. Walaupun jika ditinjau mereka terdiri dari latar belakang kepercayaan yang berbeda, Cibunut satu-satunya kampung di Kecamatan garawangi yang warganya Multi Agama (memiliki keyakinan yang berbeda-beda), adapun agama yang dianut diantaranya Islam, Katolik, Protestan, dan Aliran Kepercayaan. Namun sejauh ini tidak ada masalah dalam kehidupan bersama diantara mereka justru mereka mencerminkan ke- BHINEKA-an dalam bermasyarakat.
Sekolah SD Yos Sudarso Cibunut memang sekolah yang didirikan oleh yayasan Missionaris, mereka mempunyai tujuan yaitu menjadi sarana melayani masyarakat dalam bidang pendidikan, hal itu terbukti dari siswa-siswanya yang berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Sangat di sayangkan ketika sekolah ini di anggap berrtujuan untuk mengikis aqidah generasi-generasi Islam di Cibunut, karena saya rasa dulu ketika sekolah disini sekolah tidak menghalangi atau menghambat teman-teman muslim ataupun agama lainnya untuk menjalankan agamanya.
Mungkin kita harus berfikir rasional dan realistis, dan tetap befikir positif, sejauh itu semua berguna untuk bersama kenapa tidak, toh kita bisa mengambil sisi positifnya. Satu lagi yang patut harus di pertahankan adalah toleransi yang sudah terbangun diantara warga Cibunut sehingga kedepannya bisa lebih rukun dan harmonis, perbedaan bukan halangan melainkan sarana untuk bisa saling melengkapi satu sama lain.
Untuk warga cibunut semoga kita jangan terpengaruh oleh golongan manapun yang mencoba memecah belah, memprovokasi,melainkaan harus tetap menunjukan bahwa warga cibunut adalah warga yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan.

p@sc47_b7o9s mengatakan...

Cibunut bagi Saya, tempat yang aman dan nyaman dalam berbagai aspek, khusus dalam kerukunan antar umat beragama. Untuk artikel yang memuat bahwa sekolah swasta tersebut megikis aqidah ajaran agama Islam, sunggu sangat tidak betul dan tidak terbukti.Saya salah satu alumni di Sekolah tersebut, dan perlakuan untuk teman-teman yang Muslim, tidak dibeda-bedakan oleh Guru kami. Semuanya sama, dan tujuannya memberikan pendidikan yang memang harus kami dapatkan sebagai seorang murid. Janganlah dengan adanya artikel tersebut, membuat kerukunan agama di Cibunut menjadi tidak nyaman,biarlah Cibunut tetap menjadi kampung yang terkenal dengan kerukunan antar beragama.